BUKTI -BUKTI KETAUHIDAN

BUKTI BUKTI KETAUHIDAN
Oleh : Anwar Hanifah

Membuktikan kekuatan tauhid seseorang, dapat diukur dari kemampuan mengendalikan diri dan konsisten ( istiqomah ) ketika berada pada posisi disakiti orang lain, konsisten menggantungkan dan menyandarkan diri hanya kepada Allah SWT.
Sikap yang muncul ketika disakiti orang lain ,seseorang yang bertauhid secara mukhlis adalah sebagai berikut :
1. Memaafkan. Ini merupakan bukti ketulusan hati terhadap prilaku yang menyakiti. Sedangkan keinginan hati untuk diperlakukan dengan baik merupakan tingkatan yang lebih tinggi. Dan yang paling tinggi lagi ialah ketika ia bisa membalasnya dengan kebaikan. Caranya, anda harus mulai dengan meredam emosi lebih dulu. Dalam pengertian jangan membalas menyakiti orang yang pernah menyakiti anda. Kemudian maafkanlah, yakni bersikap toleran dan maafkan semua kesalahannya. Selanjutnya adalah Ihsan, yakni balaslah kejahatan yang ia lakukan dengan kebaikan.
Dan orang orang yang menahan kemarahan dan maafkanlah ( kesalahan ) orang. Allah menyukai orang orang yang berbuat kebaikan ( ihsan ). ( QS. Ali Imran : 134 ).
( Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas ( tanggungan ) Allah. (QS. Asyura : 40 ).
Dan hendaklah merteka memaafkan dan berlapang dada. ( QS: An nur : 22 ).
2. Keyakinan terhadap Qodho”. Artinya , anda harus menyadari bahwa ia tidak menyakiti, kecuali itu merupakan ketentuan qodho’ dan qodar Allah. Sebab, seseorang hamba sebenarnya merupakan satu dari sekian sebab yang ada, dan bahwa penentu takdir sebenarnya adalah Allah. Oleh karena itu berserahlah kepada Allah, Robb yang melindungi kita.
3. Penghapusan Dosa. Artinya, anda menyadari bahwa kejahatan yang dilakukan orang lain kepada diri anda berarti dosa - dosa anda dihapuskan, keburukan - keburukan anda dileburkan, kesalahan - kesalahan anda dimaafkan dan derajat anda diangkat. Lihat QS Ali Imran : 195.

Rosulullah SAW bersabda : Orang muslim yang baik adalah yang menjaga orang orang muslim lainya dari lisannya dan tangannya.”
Artinya , ketika bertemu seseorang yang pernah berbuat jahat kepadamu, maka hadapi dengan tersenyum, dengan kata kata yang baik, dan dengan wajah yang berseri seri agar api permusuhan bisa padam. Jadilah orang yang berwajah ceria, sebab orang merdeka adalah lembaran - lembaran yang diatasnya bertuliskan keceriaan.
4. Munculnya kesadaran terhadap kekurangan dirinya. Artinya kesadaran seperti ini akan muncul justru karena dosa dosa yang telah anda lakukan.
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. ( QS. As syu’aro : 30 ).
Ada satu hal yang positif, yang mengharuskan anda memuji dan bersyukur kepada Allah yakni keadaan anda yang diciptakan senbagai orang yang dizalimi, bukan menzalimi.
Sejumlah ulama salaf bahkan dalam doanya selalu mengatakan : Ya Allah, jadikanlah aku orang yang dizalimi dan bukan yang menzalimi.
6. Menunjukan sikap ramah. Artinya anda harus bersikap ramah kepada orang yang menyakiti anda. Karena bagaimanapun dia berhak untuk diperlakukan ramah. Tindakannya yang selalu menyakiti orang lain dan sikapnya yang terlalu berani menentang perintah Allah untuk tidak menyakiti, menempatkannya pada posisi orang yang harus anda hindarkan dan selamatkan dari keterpurukan. Sabda Nabi : Tolonglah saudaramu yang dzalim dan yang didzalimi.”

Orang india dalam sebuah pameonya mengatakan : Orang yang mampu mengekang jiwanya jauh lebih baik dan lebih berani dari yang menaklukan sebuah kota.
7. Positif thinking. Apapun yang diterima dari perlakuan mereka adalah merupakan motifasi untuk melangkah lebih baik, lebih berhati hati, lebih profesional dan memacu khazanah pengetahuan / wawasan dan kompetensi anda yang mengantarkan anda kepada derajat yang lebih baik dan mulia.
Buku sumber : Latahzan, Aidh Al Qorni

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANAGEMEN KEORGANISASIAN OSIS

Kurikulum SMPN 2Anjatan